PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN DAN KOSAKATA PADA SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR INKLUSI 

Pembelajaran pada sekolah inklusi terintegrasi dengan siswa reguler dan siswa berkebutuhan khusus dengan kurikulum dan sarana prasarana yang sama untuk seluruh siswa. Sekolah inklusi menerapkan pendidikan inklusif yaitu pendidikan yang menggabungkan penyelenggaraan pendidikan reguler dengan pendidikan luar biasa dalam satu sistem pendidikan yang dipersatukan. Tujuan pendidikan inklusif adalah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial atau memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya, serta mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keanekaragaman, dan tidak diskriminatif bagi semua siswa berkebutuhan khusus. Hal ini diartikan bahwa pendidikan inklusi menyediakan tempat bagi siswa berkebutuhan khusus untuk menjalin interaksi dan berkomunikasi dengan siswa normal dan berpartisipasi penuh dalam masyarakat di saat mengenyam pendidikan di sekolahnya.

Dalam pendidikan inklusi, semua siswa memperoleh dukungan yang sama dalam proses pembelajaran di kelas, termasuk pembelajaran bahasa Indonesia. Materi pembelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan kepada siswa pada sekolah dasar inklusi yaitu membaca permulaan dan kosakata. Keterampilan membaca permulaan sangat penting ditanamkan kepada siswa karena berpengaruh terhadap kemampuan membaca lanjut. Tujuan membaca permulaan adalah agar siswa dapat membaca kata-kata, dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat. Pembelajaran kosakata merupakan salah satu aspek pembelajaran bahasa yang sangat penting. Kualitas keterampilan berbahasa siswa tergantung pada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimiliki. Berdasarkan pengamatan, adanya hendaya dalam perkembangan bahasa khususnya minimnya perbendaharaan kata pada siswa berkebutuhan khusus  berpengaruh terhadap kemampuan berkomunikasi dan kemampuan menyerap informasi.

Buku ini disusun berdasarkan 2 hasil penelitian dan pengembangan yang dibiayai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kemdikbud Republik Indonesia selama 4 tahun, yaitu mulai tahun 2021 sampai tahun 2024. Dalam buku ini dipaparkan secara teoretis tentang membaca permulaan, penguasaan kosakata, sekolah inklusif, dan siswa berkebutuhan khusus. Selain itu, juga dipaparkan hasil studi eksplorasi mengenai kondisi pembelajaran membaca permulaan dan penguasaan kosakata pada siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusi. Semoga buku yang disusun dari hasil riset ini dapat memperkaya khazanah pengetahuan para peneliti lain di bidang pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar inklusi.